Untuk mengahadapi dan menyongsong masa depan ada baiknya kita selalu mengantisipasi apapun baik ramalan maupun analisa, agar kita bisa menghindari hal-hal terburuk yang mungkin terjadi. Bukankah lebih baik mengantisipasi dari pada mengatasi bila sudah terjadi. Bila segalanya sudah terlambat, tidak banyak yang bisa kita perbuat.
"Kota Tenggelam"
Ini peringatan bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Ibu kota Jakarta, diramalkan akan tenggelam pada tahun 2030. Ramalan menyeramkan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Ubaidillah.”Ramalan ini bisa menjadi kenyataan, apabila pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak segera mengantisipasi dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan,” kata Ubaidillah kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/11).
Menurut Ubaidillah, pembangunan di Jakarta saat ini sudah tidak memperhatikan keseimbangan ekologis. Sikap ini nampak, saat ini Jakarta hanya memilih area terbuka hijau seluas 9,6 persen dari 661.53 kilometer persegi luas Jakarta. “Sebagian besar permukaan tanah di Jakarta sudah mengalami penurunan akibat banjir dan genangan air. Lebih parah lagi, sebagian besar Jakarta sudah berada di bawah permukaan laut,” katanya menegaskan.
Selama ini Jakarta terlalu terlena dengan bangunan-bangunan komersil yang tidak lagi mempertimbangkan ekologi, seperti pembangunan mal, dan perkantoran. “Jika tidak segera dibenahi, Jakarta akan segera tenggelam.” Ubaidilah mengungkapkan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, puncak hujan terjadi pada Januari 2010, sehingga ia memperkiraan ketinggian permukaan genangan air yang membanjiri Jakarta meningkat dibandingkan musim penghujan awal 2009 yang mencapai 10 centimeter sampai 250 centimeter.
“Dengan pertimbangan buruknya tata kota Jakarta sekarang ini, kemungkinan ketinggian permukaan genangan air di Jakarta pada Januari 2010 mencapai lebih dari 250 centimeter. Tidak mungkin menurun dari musim sebelumnya,” kata Ubaidillah.
Wah jadi takut juga ya yang tinggal di kota-kota pinggir pantai kalau begitu, serba salah juga, digunung ada longsor dan gempa di pantai ada tsunami dan pasang laut yang bisa buat kota tenggelam. Lalu dimana dong yang aman?
(JPNN)
"Kota Tenggelam"
Ini peringatan bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Ibu kota Jakarta, diramalkan akan tenggelam pada tahun 2030. Ramalan menyeramkan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Ubaidillah.”Ramalan ini bisa menjadi kenyataan, apabila pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak segera mengantisipasi dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan,” kata Ubaidillah kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/11).
Menurut Ubaidillah, pembangunan di Jakarta saat ini sudah tidak memperhatikan keseimbangan ekologis. Sikap ini nampak, saat ini Jakarta hanya memilih area terbuka hijau seluas 9,6 persen dari 661.53 kilometer persegi luas Jakarta. “Sebagian besar permukaan tanah di Jakarta sudah mengalami penurunan akibat banjir dan genangan air. Lebih parah lagi, sebagian besar Jakarta sudah berada di bawah permukaan laut,” katanya menegaskan.
Selama ini Jakarta terlalu terlena dengan bangunan-bangunan komersil yang tidak lagi mempertimbangkan ekologi, seperti pembangunan mal, dan perkantoran. “Jika tidak segera dibenahi, Jakarta akan segera tenggelam.” Ubaidilah mengungkapkan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, puncak hujan terjadi pada Januari 2010, sehingga ia memperkiraan ketinggian permukaan genangan air yang membanjiri Jakarta meningkat dibandingkan musim penghujan awal 2009 yang mencapai 10 centimeter sampai 250 centimeter.
“Dengan pertimbangan buruknya tata kota Jakarta sekarang ini, kemungkinan ketinggian permukaan genangan air di Jakarta pada Januari 2010 mencapai lebih dari 250 centimeter. Tidak mungkin menurun dari musim sebelumnya,” kata Ubaidillah.
Wah jadi takut juga ya yang tinggal di kota-kota pinggir pantai kalau begitu, serba salah juga, digunung ada longsor dan gempa di pantai ada tsunami dan pasang laut yang bisa buat kota tenggelam. Lalu dimana dong yang aman?
(JPNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar